Arah Langkah Sutinah Terkait Transformasi Sosial Inklusif di Mamuju
ANALYSIS.CO.ID, Mamuju – Menanggapi tuduhan bahwa dirinya tidak memperhatikan hak-hak difabel, Sutinah Suhardi menegaskan kinerja dan komitmennya dalam mendukung transformasi sosial inklusif, terutama bagi kelompok rentan seperti difabel, lansia, anak, dan masyarakat prasejahtera di Kabupaten Mamuju.
Selain itu, di bawah naungan kepemimpinannya, program bantuan yang berfokus pada akses, pemberdayaan, dan pemenuhan kebutuhan dasar difabel dan kelompok rentan terus dioptimalkan.
Berdasarkan data tahun 2022, pemerintah kabupaten Mamuju telah memberikan bantuan yang terukur dan berkelanjutan bagi penyandang disabilitas. Sebanyak 118 difabel telah menerima dukungan berupa alat bantu, paket permakanan, dan bantuan usaha dengan nilai antara 2 hingga 5 juta rupiah yang dirancang agar penerima manfaat dapat hidup lebih mandiri dan sejahtera.
Melalui langkah ini, Sutinah memastikan transformasi sosial inklusif, setiap warga di Mamuju tanpa kecuali mendapatkan akses layanan.
Selanjutnya, di tahun 2023, Sutinah memperluas cakupan bantuan dengan menghadirkan paket premium berupa beras 10 kg kepada 800 penerima, meliputi lansia, difabel, anak, dan kelompok rentan lainnya yang dibiayai oleh APBD Kabupaten Mamuju.
“Program ini adalah komitmen nyata kami untuk memberikan kesejahteraan yang merata, di mana tidak ada warga yang dibiarkan tanpa perhatian, khususnya mereka yang membutuhkan uluran tangan pemerintah,” ujar Sutinah. Senin (04/11/2024).
Terlepas dari itu, daftar penerima hibah tahun 2024, menunjukkan keberlanjutan komitmen ini, dengan berbagai jenis alat bantu seperti kursi roda, walker, tongkat, dan alat bantu dengar yang disalurkan melalui Dinas Sosial Kabupaten Mamuju kepada penerima dari berbagai wilayah, mulai dari Simboro, Bonehau, hingga Tommo. Beberapa penerima bantuan hibah ini, di antaranya adalah Jumiati dari Simboro (kursi roda) dan H. Maing dari Tommo (alat bantu dengar).
Lebih lanjut, dalam memastikan data tersebut, Sekretaris Dinas Sosial Mamuju, Ibrahim menjelaskan bahwa bantuan ini didistribusikan secara merata di seluruh kecamatan dan disesuaikan dengan kebutuhan khusus penerima.
“Program ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat difabel dan kelompok rentan lainnya, memberikan mereka alat bantu yang sesuai untuk meningkatkan kualitas hidup mereka,” jelas Ibrahim.
Pada tahun 2024, dukungan juga dilanjutkan melalui APBD Provinsi untuk bantuan sandang dan permakanan bagi lansia difabel dan anak-anak, dengan total penerima bantuan mencapai 114 orang.
Juru bicara pasangan Tina-Yuki, Arnold menegaskan, dari pengumpulan data itu, pihaknya berkomitmen soal transformasi sosial inklusif di Mamuju.
“Bantuan ini bukan sekadar angka, tetapi bentuk nyata perhatian pemerintah untuk menciptakan Mamuju yang inklusif, di mana setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk hidup layak dan mandiri. Kami menolak segala tudingan yang menyatakan Sutinah abai terhadap difabel,” tegas Arnold.
Dengan berbagai upaya ini, Sutinah Suhardi mengajak seluruh pihak untuk berpartisipasi dan mendukung transformasi sosial inklusif di Mamuju, agar tercipta kesejahteraan yang adil dan merata bagi semua lapisan masyarakat. (*)
Nur
Tinggalkan Balasan