OPINI: Menambang Imajinasi (Respon atas wacana Perguruan Tinggi Kelola Tambang)
Ibrah La Iman
Ketua Tim Perumus Dewan Kesenian Parepare (DKP)
Imajinasi dalam beberapa pemaknaan merupakan kemampuan juga kreatifitas berpikir dan berperasaan untuk mencipta ide yang tidak atau belum ada dalam kenyataan baik berupa gagasan maupun gerakan.
Bila kita analisa lebih dalam bisa saja menggunakan ‘Logika Mistika’ yang sedang hangat kita bincangkan untuk menghidupkan hal gaib ke alam dunia iye’, hehe.
One Piece, Doraemon, Power Ranger, Dragon Ball, Popeye, Avatar, hingga Nyai Ratu Pantai Selatan bahkan Negara ialah bagian dari kombinasi bagaimana imajinasi bekerja begitu halus. Berlebihan juga kalau ada yang memasukkan ‘agama’ sebagai bagian dari imajinasi makhluk terhadap Tuhannya.
Angela Duckworth, seorang Prof. Psikologi menuliskan buku berjudul ‘Grit’ (Growth, Resilience, Initiative, Tenacity). Serangkaian catatan perihal mengapa manusia dengan bakat alami sering tidak mencapai potensi terbaiknya sementara ada yang tidak terlalu berbakat bisa menggapai hal-hal menakjubkan?
Berdasarkan penelitian Prof. Angela, hasilnya menunjukkan kecendrungan kita terpaku pada bakat alami ternyata tidak cukup. Aksi usaha serta respon atas hambatan jua menjelma variabel penentu mewujudkan impian.
Pada formula Duckworth rancangannya diterangkan tentang ‘memiliki tujuan’ sebagai awal menggerakkan segala kemampuan. Belajar dan berproses setiap hari serta menjadikan kegagalan-kegagalan sebagai pemicu untuk lebih baik lagi dari diri sebelumnya. Kalau dalam puisi dinyatakan ‘sekali berarti sudah itu mati’.
Barangkali tambang yang sedang santer diwacanakan sedang atau akan dalam pengelolaan Perguruan Tinggi adalah jenis tambang ini iye’: ‘imajinasi’.
Tinggalkan Balasan