Toko Buku Interaksi Parepare Kembali Gelar Bazar Buku Cakar, Untuk Tingkatkan Literasi Masyarakat
Analysis.co.id, Parepare – Berbicara tentang Parepare yang terbersit di pikiran kita adalah pakaian cakar (cap karung), sebab sejak dulu kota ini menjadi pintu masuk pakaian bekas yang dibawa dari Kalimantan. Tak heran nyaris semua pasar di kota ini punya banyak pelapak yang menjual pakaian cakar.
Namun bagaimana jadinya jika yang di lapak adalah buku cakar?
Toko Buku Interaksi mencoba menjawab tantangan itu. Ini merupakan kali kedua toko buku ini menggelar ribuan buku dengan harga jauh dari standarnya.
Di toko ini pengunjung sudah bisa membawa pulang buku dengan kondisi yang masih bagus dengan harga Rp 10.000 saja. Total ada ribuan buku yang terhambur di meja-meja etalase. Pengunjung yang datang akan merasakan sensasi berburu buku atau istilah trennya hunting/nge-thrift.
Pengelola Toko Buku Interaksi Azwar Radhif mengatakan salah satu permasalahan literasi masyarakat adalah akses buku yang masih minim.
Interaksi hadir, kata Azwar, sebagai toko buku yang memiliki tanggung jawab menyebarkan buku bacaan ke rumah-rumah warga dengan harga yang terjangkau.
“Bulan ramadan kerap kali dijadikan momen untuk belanja banyak barang yang belum tentu menjadi kebutuhan kita. Dari situ muncullah ide bagaimana daya beli ini diarahkan untuk membeli buku yang pastinya akan sangat bermanfaat,” kata Azwar.
“Karena salah satu masalah dari minat baca adalah ketersediaan buku, bisa disurvei tidak semua rumah punya paling tidak satu buku bacaan. Jadi sudah menjadi tugas toko buku untuk mendistribusikan buku ke seluruh masyarakat,” tambahnya.
Azwar mengungkapkan banyak masyarakat berpikir harga buku itu mahal dan buku tidak menjadi kebutuhan primer dan bahkan menjadi kebutuhan tersier.
Maka dari itu, Azwar membuat bazar buku cakar sebagai pemantik minat baca masyarakat dengan membuat mereka dengan dengan buku.
“Salah satu perasaan yang menyenangkan adalah bertemu dengan pengunjung yang menceritakan ketertarikannya membaca yang mulai tumbuh belakangan ini,” ungkapnya.
“Ada juga beberapa anak sekolah yang senang karena punya buku pertamanya yang dibeli dari uang jajannya. ini semua yang menjadi penyemangat kami bahwa Interaksi harus terus bertahan dan bertumbuh,” lanjut Azwar menambahkan.
Salah pelajar SMAN 4 Parepare, Rafsanjani Yusuf antusias berburu buku cakar bersama ketiga teman sekolahnya mereka langsung mampir ke Interaksi selepas pulang sekolah.
Rafsanjani menceritakan pengalamannya mengenal buku sejak aktif di Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) sejak SMP dulu.
Baginya membaca telah menjadi aktivitas yang menyenangkan dan menambah wawasannya.
“Menurut saya bazar yang di adakan oleh interaksi sangat relevan, mengapa? Karena ini dapat menjangkau orang orang khususnya para pelajar yang di mana fasilitas umum seperti perpustakaan sekolah tidak banyak memberikan buku yang menarik minat baca para pelajar,” ujarnya.
“(Bazar buku cakar) ini juga membantu orang-orang yang ingin membaca buku menarik tapi terkendala dengan finansial,” ujar pelajar yang akrab disapa Anca.
Bazar buku cakar rencananya akan berlangsung hingga 27 Maret 2025, 3 hari menjelang hari raya Idulfitri.
Toko buku Interaksi juga menggelar lapak buku di Ramadhan Fair yang berlangsung di Lapangan Andi Makassau.
Tinggalkan Balasan