Buntut Penolakan Pasien Berujung Kematian, Respon SDK “Seluruh Pejabat RSUD Sulbar Bakal di Evaluasi”

Gubernur Sulbar, Suhardi Duka saat memimpin rapat internal Pemprov Sulbar.

ANALYSIS.CO.ID, Mamuju – Gelombang keprihatinan dan kecaman publik menyusul dugaan penolakan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sulawesi Barat (Sulbar) yang berujung pada hilangnya nyawa seseorang, akhirnya mendapatkan respons tegas dari Gubernur Sulbar, Suhardi Duka.

Orang nomor satu di Sulbar itu menyampaikan permohonan maaf dan berjanji akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh jajaran pejabat di rumah sakit regional tersebut.

“Saya, Gubernur, sekali lagi memohon maaf atas kejadian yang sungguh tidak mengenakkan dan menyesakkan hati kita semua,” ujar Suhardi Duka dalam pernyataan resminya di Mamuju, Selasa (22/04/2025), Nada penyesalan yang mendalam tampak jelas dalam setiap kalimat yang diucapkannya.

Kemarahan dan kekecewaan publik memuncak setelah beredar kabar mengenai dugaan penolakan penanganan medis terhadap seorang pasien di RSUD Sulbar, yang sayangnya berujung pada kematian.

Insiden ini memicu pertanyaan serius mengenai standar pelayanan dan profesionalisme di institusi kesehatan milik pemerintah provinsi tersebut.

Menyikapi hal ini, Gubernur yang akrab disapa SDK itu tidak tinggal diam.

Ia menegaskan komitmennya untuk menindaklanjuti kasus ini secara serius.

“Saya menyesali kejadian ini dan akan mengevaluasi seluruh pejabat yang ada di rumah sakit regional, termasuk Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku. Kejadian tragis seperti ini tidak boleh terulang di institusi pelayanan publik mana pun,” tandasnya dengan nada geram.

Lebih lanjut, SDK menyinggung adanya kendala birokrasi yang selama ini menghambat langkah pemerintah provinsi dalam melakukan penataan dan penyegaran birokrasi, termasuk di sektor kesehatan.

“Sebenarnya, saya bersama Wakil Gubernur Salim S Mengga memiliki keinginan kuat untuk bergerak cepat dalam menata pejabat di Sulawesi Barat. Namun, aturan yang ketat terkait mutasi dan mekanisme kepegawaian lainnya, mengharuskan kami untuk bersabar dan mengikuti prosedur yang ada,” ungkapnya.

Pernyataan tegas Gubernur Suhardi Duka ini diharapkan dapat meredam gejolak kekecewaan masyarakat dan menjadi langkah awal dalam pembenahan sistem pelayanan kesehatan di Sulbar.

Publik kini menanti realisasi dari janji evaluasi tersebut, serta berharap adanya tindakan konkret yang akan memastikan kejadian serupa tidak akan pernah terulang kembali.

Sorotan tajam kini tertuju pada langkah-langkah selanjutnya yang akan diambil oleh Pemprov Sulbar dan manajemen RSUD Sulbar dalam menjawab tragedi ini.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
Tutup
error: Content is protected !!