Pemprov Inventarisasi Ketat Kendaraan Dinas Sulbar, BPK Turun Tangan
ANALYSIS.CO.ID, Mamuju – Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Pemprov Sulbar) menunjukkan keseriusannya dalam menertibkan aset negara, khususnya kendaraan dinas.
Fubernur Sulbar, Suhardi Duka, dan Wakil Gubernur, Salim S Mengga, menekankan pentingnya inventarisasi menyeluruh dan pengecekan kondisi fisik kendaraan secara berkala.
Langkah ini diambil untuk mencegah terjadinya penyimpangan dan memastikan pengelolaan aset yang lebih baik.
Sebagai bentuk dukungan terhadap upaya tersebut, Pemprov Sulbar menggandeng Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Sulbar untuk melakukan pemeriksaan aset secara rutin.
Pemeriksaan ini meliputi verifikasi dokumen kepemilikan serta inspeksi langsung kondisi fisik kendaraan dinas yang digunakan oleh berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Kepala Bidang Aset Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Sulbar, Muhammad Bisyri, menjelaskan bahwa ratusan kendaraan dinas milik Pemprov Sulbar akan diperiksa secara bertahap.
Tahap pertama pemeriksaan dimulai hari ini, di Tribun Lapangan Rumah Jabatan Gubernur Sulbar. Senin (29/04/2025).
“Hari ini kita apelkan kendaraannya untuk mengecek jumlah kendaraan yang hadir dan tidak hadir. Selanjutnya, kami akan melakukan pemeriksaan secara detail sesuai dengan data yang ada,” ujar Bisyri.
Dalam pemeriksaan tahap awal ini, delapan OPD menjadi fokus utama. Setelah proses pengecekan oleh tim BPK selesai, hasil pemeriksaan akan dievaluasi untuk menentukan langkah tindak lanjut yang diperlukan.
“Yang kami periksa meliputi kondisi fisik kendaraan, kelengkapan administrasi, hingga status pajaknya. Semua ini harus sesuai. Kami tidak ingin lagi menemukan kendaraan dinas dikuasai oleh pihak yang tidak berhak. Jika ada kendaraan yang hilang, kami akan menindaklanjutinya kepada OPD yang bertanggung jawab,” tegas Bisyri.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Salim S Mengga mengungkapkan kekecewaannya atas temuan sejumlah kendaraan dinas yang dikembalikan dalam kondisi tidak layak pakai. Bahkan, beberapa di antaranya ditemukan dengan komponen vital seperti mesin yang hilang.
“Anda dipercayakan kendaraan dinas untuk menunjang pekerjaan, tetapi justru dikembalikan dalam kondisi seperti besi tua. Di mana tanggung jawab Anda sebagai pejabat?” kata Salim dengan nada geram.
Salim menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan penelusuran lebih lanjut untuk mengidentifikasi dinas atau pihak yang bertanggung jawab atas kerusakan kendaraan dinas tersebut.
Langkah tegas ini diharapkan dapat memberikan efek jera dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga aset negara. (*)
Tinggalkan Balasan