Mahasiswa KPI STAIN Majene Sambangi KPID Sulbar, Jalin Sinergi Awasi Siaran Berkualitas
ANALYSIS.CO.ID, Mamuju – Puluhan mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (Prodi KPI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Majene melakukan kunjungan ke kantor Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulawesi Barat (Sulbar). Sabtu (03/05/2025).
Kunjungan ini menjadi momentum penting dalam mempererat relasi antara akademisi dan regulator penyiaran di daerah.
Wakil Ketua KPID Sulbar, Ahmad Syafri Rasyid, menyambut hangat rombongan mahasiswa dan pendamping.
Ia menekankan adanya “benang merah” yang kuat antara KPID dan Prodi KPI, mengingat alumni prodi tersebut memiliki kompetensi yang relevan dengan dunia penyiaran, terutama penyiaran Islam.
“Mereka memiliki bekal untuk menjadi penyiar di berbagai media,” ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, Koordinator Bidang Pengawasan Isi Siaran (PIS) KPID Sulbar, Nur Ali, menyoroti peran sentral KPID dalam mengembangkan ekosistem penyiaran di tengah gempuran platform digital.
Ia mendorong lembaga penyiaran televisi dan radio untuk lebih kreatif dan berani melakukan ekspansi ke ranah digital dengan tetap berpegang pada regulasi yang ada.
“Dengan demikian, konten siaran dapat diakses lebih luas melalui ponsel, yang diharapkan dapat menumbuhkan kembali minat generasi muda pada media konvensional,” jelas Nur Ali.
Firman Getaran, Komisioner Bidang Pengembangan Kebijakan dan Sistem Penyiaran (PKSP) KPID Sulbar, dalam kesempatan itu terus menyuarakan pentingnya masyarakat mendapatkan informasi yang terverifikasi.
“Untuk mendapatkan informasi yang benar dan bisa dipertanggungjawabkan, masyarakat kami imbau untuk tetap menonton televisi dan mendengarkan radio,” tegasnya.
Pandangan serupa diungkapkan oleh Koordinator Bidang Kelembagaan KPID Sulbar, Hadrah.
Ia melihat Prodi KPI STAIN Majene sebagai bagian integral dari KPID.
“Lulusan KPI memiliki peluang besar untuk menjadi penyiar atau bahkan membuka usaha di bidang penyiaran. Tidak menutup kemungkinan, adik-adik ini juga berpotensi menjadi anggota KPID Sulbar di masa mendatang,” tuturnya.
Komisioner Bidang PKSP KPID Sulbar, Sarinah, berharap kunjungan ini dapat memperkaya wawasan mahasiswa tentang dunia penyiaran. Ia juga menekankan peran mahasiswa sebagai “corong informasi” KPID di tengah masyarakat.
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat tersebut, Komisioner Bidang Kelembagaan KPID Sulbar, Naluria Islami, mengumumkan rencana penyelenggaraan Expo Penyiaran 2025 yang akan dihelat pada 24-25 Mei 2025 di Matos Mamuju.
Acara ini akan terdiri dari talkshow penyiaran yang melibatkan lembaga penyiaran se-Sulbar, Pemerintah Provinsi, dan pemangku kepentingan lainnya, serta lomba pembaca berita tingkat SMA/Sederajat se-Sulbar.
Ia secara khusus mengundang mahasiswa Prodi KPI STAIN Majene untuk turut hadir dan berdiskusi.
Dosen pendamping mahasiswa, Urwa, menyampaikan apresiasinya atas sambutan hangat dari KPID Sulbar.
Ia merasa kunjungan ini seperti reuni dan berharap agar siaran televisi dan radio tetap berpegang pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran serta Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS).
Urwa menambahkan, kunjungan ini bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dan merupakan bagian dari program Prodi KPI STAIN Majene untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan melihat langsung kondisi lapangan dunia penyiaran.
Salah seorang mahasiswa KPI STAIN Majene, Khaeril Alam Syam, mengaku mendapatkan banyak wawasan baru, termasuk mekanisme pelaporan dugaan pelanggaran siaran.
“Ini akan menjadi bekal berharga bagi kami untuk membantu KPID mengawasi lembaga penyiaran di daerah masing-masing,” pungkasnya, seraya mendukung upaya KPID dalam menjaga kualitas siaran.(*)
Tinggalkan Balasan