Kolom: Apakah Warga Parepare Intoleran?
Analysis.co.id – Pertanyaan tersebut mengundang pertanyaan lainnya yang selain membuat heran, ternyata juga memunculkan beragam corak jawaban.
Sebelum lebih jauh, menarik memperhatikan dan mempelajari apa yang telah menjadi produk ilmu pengetahuan kawan-kawan peneliti di Setara Institute for Democracy and Peace yang mengadopsi kerangka Brian J. Grim dan Roger Finke (2006).
Sumber data penelitian dari dokumen resmi pemerintah kota, data Badan Pusat Statistik (BPS), Komnas Perempuan, referensi media terpilih dan data Setara Institute melalui pengumpulan data secara kuesioner self-assesment kepada seluruh pemerintah kota.
Adapun 8 indikator yang menjadi fokus dari riset tersebut serta poin presentasi yang diberikan untuk Kota Parepare adalah:
1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) (4,33%)
2. Kebijakan Pemerintah Kota (5,06%)
3. Peristiwa Intoleran (3,00%)
4. Dinamika Masyarakat Sipil (4,00%)
5. Pernyataan Publik Pemerintah Kota (4,00%)
6. Tindakan Nyata Pemerintah Kota (4,00%)
7. Heterogenitas Agama (4,00%)
8. Inklusi Sosial Keagamaan (3,00%)
Tercatat dalam Indeks Kota Toleran (IKT) Tahun 2024 yang rilis pada 27 Mei 2025 poin ke 3 Peristiwa Intoleran dan ke 8 Inklusi Sosial Keagamaan menjadi “Pekerjaan Rumah” bersama untuk kita di Kota Parepare begitupun dengan poin-poin lainnya agar tercapai kehidupan toleran sebagai wujud dari pengamalan Pancasila “Kemanusiaan yang adil dan beradab”
Setelah berbincang dengan Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Agama Makassar, Kk Dr. Saprillah Al Bayqunie (Pepi) ada beberapa yang bisa kita jadikan refleksi di Kota Parepare:
1. Menyelesaikan polemik Sekolah Kristen Gamaliel yang mengakibatkan ‘butterfly effect’ hingga mempengaruhi persepsi masyarakat secara luas dan terdeteksi sebagai Peristiwa Intoleran.
2. Meningkatkan pemahaman serta perlakuan menerima perbedaan sebagai bagian dari takdir penciptaan manusia melalui pendidikan multikultural sejak dini yang melibatkan struktur sosial keagamaan.
3. Menyelenggarakan kegiatan tahunan bersama sebagai penyataan sikap untuk menguatkan prinsip hidup di Kota Parepare – Massiddi Siri’ Massiddi Gau’ / Menyatukan Kehormatan Menghimpun Kebaikan – yang berisi seluruh agama-agama yang berbeda, maupun suku bangsa serta adat istiadat.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah sejak 1960 Kota Parepare meraih Indeks Kota Toleran (IKT) terendah, semoga menjadi pelajaran mendalam untuk kita semua dan bersama-sama bisa kita memperbaikinya.
Parepare adalah kota yang menempatkan masyarakat sebagai kekayaan tak ternilai. Parepare akan tetap ada di hati kita, bahkan ketika semua hal lainnya hilang.
ᨆᨔᨗᨉᨗ ᨔᨑᨗ ᨆᨔᨗᨉᨗ ᨁᨕᨘ
PAREPARE ADALAH KITA
Menyatukan Kehormatan
Menghimpun Kebaikan
😇🤍🙏
Tinggalkan Balasan