Komitmen SDK Wujudkan Kembali Penerbangan Mamuju, Batik Air Penuhi Ekspektasi

Pesawat Batik Air secara resmi kembali mendarat di Bandara Tampa Padang Mamuju.

ANALYSIS.CO.ID, Mamuju – Bandara Tampa Padang, Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), kembali bergeliat dengan pendaratan perdana pesawat Batik Air. Minggu (22/06/2025).

Kembalinya maskapai ini melayani rute vital dari dan ke Makassar menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat di bawah kepemimpinan Gubernur Suhardi Duka (SDK) dalam menghidupkan kembali konektivitas udara daerah.

Sekretaris Provinsi Sulbar, Herdin Ismail, memimpin langsung penyambutan awak dan kru Batik Air yang disambut dengan pengalungan sarung, sebuah tradisi lokal yang hangat.

Kehadiran Batik Air, yang sempat absen, kini diharapkan dapat mendongkrak aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat Sulbar.

Gubernur Suhardi Duka, yang turut hadir di lokasi, tidak dapat menyembunyikan kegembiraannya.

“Hari ini kita menyaksikan dan kembali melihat ada kehidupan di bandara dengan hadirnya kembali Batik Air,” ujar SDK.

Antusiasme publik Mamuju terhadap penerbangan ini tampak jelas dari tingginya jumlah penumpang. SDK mengungkapkan bahwa realisasi jumlah penumpang jauh melampaui target awal.

“Terus terang perkiraan saya hari ini mungkin sekitar seratusan penumpang. Akan tetapi saya lihat hampir 200 ya,” ungkapnya.

Rincian menunjukkan, sekitar 100 penumpang tiba dari Makassar, dan jumlah yang sama berangkat dari Mamuju. Angka okupansi ini, menurut Suhardi Duka, sangat memuaskan untuk penerbangan perdana.

“Itu pun baru perdana. Saya kira untuk hari-hari berikut bisa tercapai 250, itu harapan kita,” lanjutnya.

Dukungan terhadap kelancaran operasional Batik Air di Mamuju tidak berhenti pada tingkat provinsi. SDK memastikan bahwa upaya menjaga keberlanjutan aktivitas penerbangan ini juga mendapat sokongan penuh dari empat bupati di wilayah tersebut dan pimpinan instansi vertikal.

“Kita sudah zoom dengan 4 bupati memberikan dukungan perjalanan dinas lewat Batik, kemudian juga pimpinan-pimpinan instansi vertikal,” papar SDK.

Sebagai langkah konkret, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat bahkan telah mengeluarkan kebijakan yang mewajibkan seluruh perjalanan dinas pegawainya untuk menggunakan maskapai Batik Air.

“Dan tentunya Pemprov sendiri semua perjalanan dinasnya harus lewat Batik,” pungkas Suhardi Duka, menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung kelangsungan penerbangan ini. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
Tutup
error: Content is protected !!