Viral Polling di Medsos soal Pilkada Mamuju, Yuslifar Sebut Bias dan Tidak Metodologis
ANALYSIS.CO.ID, Mamuju – Hasil Polling di media sosial atau Medsos menjadi viral, usai sebagian platfrom medsos mengunggah penempatkan pasangan calon Tina-Yuki sebesar 39% dan Ado-Damris sebesar 61%. Sekretaris DPD Partai Demokrat Mamuju, Yuslifar Yunus Djafar juga memberikan tanggapan santai.
Yuslifar menyebut, Polling Medsos tidak relevan jika ingin dijadikan barometer mengukur trend elektoral.
“Menggunakan Polling Medsos bermasalah secara metodologis apalagi lewat fitur history ataupun fitur feeds instagram seperti yang digunakan oleh Info Mamuju dan Kabar Sulbar,” Sebut Yuslifar.
Kelemahan Polling Medsos menurutnya, terutama pada metode sampling dan representasi populasinya.
“Populasi Polling Medsos seperti versi Info Mamuju dan Kabar Sulbar populasinya tidak jelas dari daerah mana. Boleh jadi malah followernya mayoritas bukan masyarakat Mamuju. Kelemahan lainnya karena samplingnya secara robotik berdasarkan follower bukan secara probability sampling.” ujar Yuslifar.
Anggota DPRD Mamuju yang tengah menyiapkan aktivasi media campaign Tina-Yuki ini menyebut, Polling Medsos tidak lebih respon spontan.
“Polling Medsos itu hanya respon spontan yang sekali lagi tidak mewakili populasi masyarakat Mamuju secara metodologis. Medsos sendiri bagi mayoritas pengguna digunakan sebagai instrumen menghibur diri jadi anggap saja Polling Medsos Pilkada itu sebagai hiburan,” kunci Yuslifar. (*)
Nur