Sebanyak 130 Gen Z di Mamuju, Antusias Ikuti Coach Dewi A5
ANALYSIS.CO.ID, Mamuju – Sebanyak 130 pemuda milenial atau gen z ikut rerlibat sebagai peserta dalam pengembangan daya tarik coach desa wisata (Dewi) A5.
Kegiatan ini di inisiasi langsung Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), di salah satu hotel di Mamuju. Sabtu (30/11/2024).
Coach Dewi A5, dalam penjelasan Kepala Dinas Pariwisata Sulbar, Darmawati mengatakan, semua peserta bisa berpartisipasi untuk berbenah terkait desa wisata.
Menurut Darma, sebagaimana diketahui tujuannya adalah, apabila desa wisata ini hadir di suatu desa, akan lebih banyak membuka lapangan kerja bagi teman-teman yang ada di desa.
“Kalau khusus wisata yang mendominasi di provinsi Sulbar itu adalah wisata bahari,” kata Darma.
Meski begitu, ia menambahkan, hampir dari enam kabupaten itu objek wisatanya adalah wisata bahari, seperti Majene ada Dato, begitu juga di Polman, ada gusung toraja.
“Ini sesuai Pergub perhatian kita akan melakukan pembenahan di tempat itu,” tambahnya.
Selain itu, ia menyebut, di Mateng ada koa-koa, itu juga merupakan destinasi wisata bahari, dan cuman satu-satunya wisata pegunungan yaitu Mamasa, yakni tondok bakaru yang masuk 50 besar desa wisata, bahkan 10 besar desa wisata terbaik pada 2022.
Selanjutnya, ia menyampaikan, terkait pengembangan pulau Balabalakang, di kabupaten Mamuju, dua Pj yang telah bertugas di provinsi Sulbar, sudah melakukan komunikasi terkait provinsi yang ada bersebelahan dengan Sulbar, tentunya untuk melakukan upaya-upaya konkret.
“Karena kita ketahui bersama bahwa Balabalakang itu sudah menjadi milik provinsi Sulbar dan betul-betul di sana itu merupakan peluang besar untuk destinasi wisata yang akan memberikan harapan yang lebih cerah buat Sulbar,” tuturnya.
“Karena kita ketahui, keindahan alamnya sangat luar biasa dan ini tinggal bagaimana pemerintah melakukan langkah-langkah percepatan untuk melakukan pembenahan, baik dari aksebilitasnya, serta sarana dan prasarana yang kita harapkan segera dibenahi di pulau Balabalakang,” sambungnya.
Lebih lanjut, Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata, Dinas Pariwisata Sulbar, Imelda Adhyanti menyatakan, pariwisata tidak sebatas pada alam, tapi juga ada budaya, karena memang di desa wisata itu, bisa saja sekedar alam atau hanya budaya ataupun kombinasi keduanya itu yang ingin di cari saat ini.
“A5 itu itu adalah atraksinya atau daya tariknya, lalu ada aminitasnya atau sarana prasarana pendukungnya, yang umum ataupun spesifik, lalu ada aksesibilitas, ada juga aktivitas dan juga akomodasi, kelima ini kalau sudah ada dalam destinasi Insyaallah destinasi itu bisa berkembang, dan berkembangnya sebuah destinasi itu harus banyak dukungan dari masyarakat, media, pemerintah akademisi, ada dari pihak swasta karena investasi itu sangat dibutuhkan dalam kepariwisataan,” ujar Imelda.
Imelda atau yang akrab di sapa Imel ini, menegaskan, saat ini masyarakat yang 130 orang mau ikut serta dalam pengembangan kepariwisataan ada kesadaran yang tumbuh.
“Kita punya potensi, alam yang cantik, laut, gunung ada air terjun, sungai, budaya kita juga unik yang tidak dimiliki oleh budaya, etnik atau suku bangsa manapun, kita ada sayang pattu’duq, kacapi, sayang-sayang, ini potensi tapi kalau tidak dikelola dengan baik kepariwisataan demi meningkatkan kunjungan wisata akan sia-sia,” tegasnya.
Tinggalkan Balasan