Lokakarya Mini Lintas Sektor PKM Rangas: Evaluasi dan Perencanaan Program Kesehatan

Lokakarya mini lintas sektor untuk mencapai target kesehatan yang lebih baik. (Dok. Analysis.co.id)

ANALYSIS.CO.ID, Mamuju – Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Rangas gelar lokakarya mini lintas sektor untuk membahas capaian program kesehatan di triwulan keempat.

Fokus utamanya adalah peningkatan penanganan stunting melalui integrasi layanan primer (ILP) di posyandu.

Serta melakukan progress, kolaborasi lintas sektor dapat meningkatkan capaian kesehatan di Kecamatan Simboro. Selasa (24/12/2024).

Gelaran ini di inisiasi oleh pemerintah kecamatan Simboro dan PKM Rangas untuk mengevaluasi capaian program kesehatan di triwulan keempat.

Kepala PKM Rangas, Sri Sulfiani mengatakan, dalam lokakarya mini ini, dibahas berbagai upaya yang telah dilakukan, termasuk peningkatan kunjungan balita ke posyandu dalam rangka menurunkan angka stunting.

Dengan menerapkan konsep Integrasi Layanan Primer (ILP), posyandu kini melayani seluruh siklus hidup, mulai dari ibu hamil hingga lansia.

“Ke depannya, Puskesmas Rangas berharap dapat memperkuat kerjasama dengan lintas sektor untuk mencapai target kesehatan yang lebih tinggi, sejalan dengan program-program yang dicanangkan oleh Ibu Bupati Mamuju,” ujar Sri Sulfiani.

Sri Sulfiani yang akrab disapa Sri ini menambahkan, “Lokakarya ini sangat penting untuk mengevaluasi kinerja kami dan menjalin kerjasama yang lebih erat dengan lintas sektor. Dengan menerapkan ILP, kami yakin dapat meningkatkan kesehatan masyarakat, terutama dalam upaya menurunkan angka stunting,” sambungnya.

Ia menambahkan, Lokakarya mini lintas sektor yang digelar UPTD Puskesmas Rangas telah berhasil menjadi wadah evaluasi dan perumusan strategi baru dalam upaya menurunkan angka stunting di Kecamatan Simboro.

Meski begitu, dirinya menyatakan, rasa puas atas capaian yang telah diraih dan menekankan pentingnya integrasi layanan primer (ILP) di posyandu.

“Kami akan terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan di posyandu dan melakukan sosialisasi secara intensif kepada masyarakat,” ujar Sri Sulfiani.

Sementara itu, Camat Simboro, Muh. Akbar, turut memberikan apresiasi atas upaya yang telah dilakukan.

Akbar menekankan, pentingnya kolaborasi lintas sektor dan peran aktif pemerintah desa/lurah serta masyarakat dalam mengatasi masalah stunting.

Selain itu, Akbar juga menyoroti tantangan yang dihadapi, seperti faktor cuaca dan keterlibatan masyarakat, serta mendorong upaya untuk meningkatkan frekuensi kunjungan ke posyandu.

“Hasil evaluasi menunjukkan bahwa masih terdapat beberapa desa yang perlu mendapatkan perhatian lebih. Oleh karena itu, seluruh pihak yang terlibat, mulai dari petugas kesehatan, kader posyandu, hingga tokoh masyarakat, diharapkan dapat bekerja sama lebih erat untuk mencapai target penurunan stunting,”

“Dengan sinergi yang kuat, kita optimis dapat mewujudkan Kecamatan Simboro yang bebas dari stunting, Saya berharap seluruh pihak dapat menjadikan hasil lokakarya ini sebagai pedoman dalam menjalankan tugasnya,” tutupnya.

Mubarak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
Tutup

https://www.analysis.co.id