Setidaknya empat petani di Kalukku, Bonehau, dan Karossa yang memulai budidaya pisang Cavendish pada Juli-Agustus 2024, kini tengah bersiap menyambut panen raya perdana mereka pada Maret 2025.
Kabar gembira ini tentu menjadi angin segar bagi sektor pertanian Sulbar. Setelah sukses di Sulawesi Selatan, kini giliran Sulbar yang akan unjuk gigi dengan hasil panen pisang Cavendish berkualitas ekspor.
Jika melihat perkembangan buah hingga pertengahan Februari 2024, harga pisang Cavendish diperkirakan mencapai Rp40 ribu per kilogram. Dengan potensi hasil panen rata-rata satu hektar mencapai Rp280 juta, para petani pun optimistis menyongsong masa depan cerah.
PT Citra Agri Pratama (CAP), Sukawati selaku off-taker yang selama ini mendampingi petani, memastikan kesiapan mereka untuk menampung seluruh hasil panen pada Maret 2025.
“Yang pastinya hasil panen petani kami semua di ambil pak. Pada saat panen itu di lahan petani langsung packaging,” ujar Hj. Sukawati. Senin (17/02/2025).
Rencananya, hasil panen dari empat hektar lahan tersebut akan dikirim ke Makassar, mengingat tingginya permintaan pasar lokal di sana.
Para petani di empat lokasi tersebut pun tak dapat menyembunyikan kegembiraan mereka. Ilham, petani dari Desa Beru Beru, Kecamatan Kalukku, mengaku senang dan lega karena jerih payahnya selama ini akan segera membuahkan hasil.
“Saya senang karena sudah mau panen pisang cavendish. Insya Allah akan berhasil. Sisa dipetik dan dibeli langsung oleh perusahaan di kebun kami. Jadi tak ada lagi keraguan,” tuturnya.
Ilham juga menyampaikan terima kasih kepada Bahtiar Baharuddin atas program yang dinilai sangat bermanfaat bagi para petani.
Senada dengan Ilham, Feroz, petani dari Bonehau, juga выразил rasa syukur dan terima kasihnya kepada Bahtiar Baharuddin.
“Pertama-tama senang ya pak. Terima kasih Pak Pj gubernur Pak Bahtiar sudah mendorong kami petani menanam pisang jenis ekspor ini,” ucapnya.
Selain di Bonehau, petani di Tasokko, Muhraini, juga akan memasuki masa panen perdana pada Maret 2025.
“Alhamdulillah pak. Akhirnya kami akan panen. Kenang-kenangan dari pak Pj Bahtiar yang memperkenalkan pisang cavendish kepada kami,” kata Muhraini dengan nada haru.
Tak hanya empat petani tersebut, petani lainnya di Sulbar juga akan menyusul panen mulai Maret dan seterusnya.
Bahkan, di Kabupaten Pasangkayu dan Kabupaten Mamuju Tengah, petani telah menanam pisang Cavendish di atas lahan seluas 200 hektar, baik secara mandiri maupun melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Sulselbar.
Program penanaman pisang Cavendish ini diharapkan dapat menjadi tonggak kebangkitan sektor pertanian di Sulbar, sekaligus meningkatkan kesejahteraan para petani.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, bukan tidak mungkin Sulbar akan menjadi sentra produksi pisang Cavendish yang diperhitungkan di tingkat nasional, bahkan internasional.(*)
Tinggalkan Balasan