Februari 2025 Parepare Deflasi 0,03 Persen, BPS: Karena Diskon Tarif Listrik
Analysis.co.id, Parepare – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Parepare mencatat terjadinya deflasi pada bulan Februari 2025.
Kepala BPS Parepare Dian Ernawaty mengatakan diskkon listrik menjadi penyumbang teratas terjadinya deflasi.
“Pada Februari 2025 di Kota Parepare terjadi deflasi year-on-year (y-on-y) sebesar 0,03 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,64,” kata Dian Ernawaty kepada wartawan, Rabu (4/3/2025).
Dian menjelaskan deflasi y-on-y karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya sejumlah indeks kelompok pengeluaran.
Di antaranya, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 15,44 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,38 persen; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,27 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks, yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,61 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,46 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,72 persen.
Selanjutnya, kelompok transportasi sebesar 2,54 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,34 persen; kelompok pendidikan sebesar 2,67 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 4,75 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 8,47 persen.
“Untuk penyumbang deflasi pada Februari ini yakni adanya program diskon tarif listrik yang masih berlangsung hingga akhir Februari,” jelasnya.
Meski demikian, lanjut Dian, Februari ada sejumlah komoditas yang harganya naik.
Namun, Dia menyebut pengaruh diskon tarif listrik ini cukup siginifikan sehingga menyebabkan deflasi.
“Kalau kita lihat meskipun ada beberapa komoditas yang harganya naik tetapi diskon tarif listrik ini pengaruhnya besar, itu masuk ke kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 15,44 persen,” rincinya.
Selain itu, lanjutnya, ada beberapa komoditi hortikultura kata dia yang berangsur harganya mendekati harga normal setelah bulan Januari mengalami kenaikan harga.
“Salah satu penyumbang deflasi juga itu karena komoditi hortikultura yang berangsur harganya mendekati harga normal setelah bulan Januari mengalami kenaikan harga,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan