Soroti Kebijakan Pemerintah Pusat yang Generalis, Wagub Sulbar Hadiri Rakorwil Sulampua di Palu
ANALYSIS.CO.ID, Palu – Wakil Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Salim S. Mengga, lantang menyuarakan perlunya kebijakan pemerintah pusat yang lebih kontekstual bagi tiap daerah.
Hal ini ia sampaikan saat menghadiri Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) Triwulan II Tahun 2025 yang diselenggarakan Bank Indonesia (BI) di Aula Pogombo, Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Kamis (15/05/2025).
Dalam forum yang juga dihadiri Wakil Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), dr. Reny A. Lamadjido, serta sejumlah perwakilan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan se-Sulampua, Salim Mengga menitikberatkan pentingnya menggali potensi unik setiap wilayah sebagai motor penggerak ekonomi.
Diskusi dalam Rakorwil juga menyoroti strategi pengelolaan ekonomi daerah, termasuk upaya pengendalian inflasi dan defisit anggaran.
“Yang penting bagaimana potensi daerah digali untuk menumbuhkan ekonomi masing-masing wilayah,” ujar Salim Mengga.
Lebih lanjut, pendamping Gubernur Suhardi Duka ini menyoroti kecenderungan pemerintah pusat dalam menerapkan kebijakan yang pukul rata untuk seluruh wilayah.
Menurutnya, karakteristik dan tantangan yang dihadapi setiap provinsi sangatlah beragam, sehingga pendekatan yang general tidak akan efektif.
“Seperti di Sulbar, disebut sebagai wilayah perkebunan sawit terbesar. Memang besar, tapi banyak masalah. Harusnya tiap perusahaan sawit menyertakan 20 persen plasma untuk masyarakat, tapi itu tidak ada,” ungkapnya.
Salim berharap, hasil dari Rakorwil ini dapat menjadi bahan pertimbangan krusial bagi pemerintah pusat dalam merumuskan kebijakan ke depan.
Ia menginginkan kebijakan yang lebih adaptif dan sesuai dengan kebutuhan serta potensi riil masing-masing daerah.
“Jangan selalu menggeneralisasi. Itu tidak menyelesaikan masalah. Kita sudah merdeka 79 tahun, harus ada langkah maju yang nyata bagi daerah,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sulteng, dr. Reny A. Lamadjido, dalam sambutannya menekankan bahwa percepatan pertumbuhan ekonomi harus diiringi dengan pemerataan dan keberlanjutan.
Ia mendorong penguatan kolaborasi antarwilayah, diversifikasi sektor ekonomi, serta penguatan keterhubungan sosial di tingkat akar rumput.
“Dengan langkah-langkah ini, kita harap dapat menciptakan ekosistem inklusif dan berkelanjutan yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan,” kata Reny.
Reny juga mengharapkan Rakorwil kali ini tidak sekadar menjadi ajang bertukar pikiran, melainkan menghasilkan rekomendasi konkret yang dapat segera diimplementasikan.
Ia mengajak seluruh pihak untuk memiliki komitmen yang kuat dalam menjadikan kawasan Sulampua sebagai pusat industri yang kompetitif di kancah nasional.
“Karena buat apa kita buat program kalau tidak bisa dikerjakan. Jadi harus ada kesepakatan yang signifikan untuk memajukan pertumbuhan ekonomi,” tandasnya. (*)
Tinggalkan Balasan